Rabu, 20 April 2022

Alur dan Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa


Prototipe sebagai model awal  yang dibuat untuk melakukan uji coba terhadap konsep yang sudah diperkenalkan. Prototipe biasanya dibuat untuk melakukan beberapa uji coba, seperti untuk mengetahui apakah konsep yang sudah dipaparkan bisa diimplementasikan ataupun untuk menguji selera pasar. 

Apabila diterapkan dalam dunia usaha, prototipe adalah tahapan kedua sebelum temuan atau ide dilakukan produksi masal. Jadi tahap pertama adalah penemuan ide atau konsep awal. Setelah itu dilakukan pembuatan prototipe.Dengan adanya prototipe, kita bisa meminimalisir kesalahan dalam pengambilan keputusan. Jika terjadi masalah atau ketidak sesuaian dengan selera pasar, maka prototipe akan dilakukan perbaikan. Jika ternyata ide atau konsep dapat di implementasikan dan sesuai dengan kebutuhan pasar, maka akan dilakukan produksi masal.

  Prototyping dibagi ke dalam enam tahapan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi model prototype.Dalam bagian ini, pihak wirausahawan menjadi mengerti apa saja yang ada di dalam badan usaha yang mereka buat.
  2. Rancang bangun prototype. bisa dibantu oleh seperangkat computer supaya bisa mendesain produk yang baru dan kompeten.
  3. Uji prototype untuk memastikan prototype dapat dengan mudah dijalankan untuk tujuan demonstrasi
  4. Siapkan prototype untuk mengidentifikasi bagian-bagian dari produk yang di- prototype-kan.
  5. Evaluasi dengan pengguna untuk mengevaluasi prototype dan melakukan perubahan jika diperlukan.
  6. Tranformasikan prototype menjadi produk nyata dan dibutuhan konsumen sebagai sebuah sampel atau contoh

Contoh sederhananya begini, seorang pengusaha ingin mengembangkan produk kecantikan. Kemudian, ia melakukan analisa kebutuhan konsumen, produk kecantikan seperti apa yang diinginkan konsumen. Ternyata, mayoritas konsumen menginginkan produk kecantikan yang bebas dari bahan kimia.

Analisa pasar menunjukkan, konsumen menginginkan produk kecantikan yang berasal dari bahan alami. Dari analisa pasar itu, perusahaan menetapkan prototipe produk kecantikan yang terbuat dari bahan alami sebagai sample dan kemudian diperkenalkan kepada pasar.


Untuk memudahkan pekerjaan kita , maka perlu dibuat diagram alur terlebih dahulu. Diagram alur proses produksi ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum suatu proses produksi dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi tersebutlah pengetesan dan monitoring atas barang dalam proses produksi (work in process) harus dilakukan agar produk akhir bermutu sesuai dengan rencana. Seandainya timbul variasi mutu pun, tingkat toleransinya dari penyimpan masih dalam batas-batas yang dapat diterima. Artinya, melalui tes-tes pada berbagai tahapan proses produksi harus dilakukan agar bila terjadi komponen atau barang yang cacat (defect) dapat segera diketahui untuk segera ditindak lanjuti. Masing-masing jenis industri manufaktur mempunyai diagram alur proses produksi yang berbeda satu sama lain karena produk yang harus dihasilkan berbeda. Bahkan untuk produk yang sejenis pun, diagram alur proses produksinya belum tentu persis sama karena masing-masing mempunyai ciri khas atau spesifikasi sendiri-sendiri.




Selesai membaca materi diatas silahkan presensi disini https://forms.gle/TaUiGyUNZzuGFTCb9


KEGIATAN EKONOMI (PRODUKSI, DISTRIBUSI, KONSUMSI)

  Tugas IPAS b. Upik Senin 27 mei 2024 Baca dengan seksama rangkuman materi “Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial” berikut. Lalu Jaw...