Membuat Alur dan Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa
Prototipe adalah model awal atau contoh yang dibuat untuk melakukan uji coba terhadap konsep yang sudah diperkenalkan. Prototipe biasanya dibuat untuk melakukan beberapa uji coba, seperti untuk mengetahui apakah konsep yang sudah dipaparkan bisa diimplementasikan ataupun untuk menguji selera pasar. Namun jika kita lihat dari asal katanya, prototipe merupakan kata serapan Bahasa Inggris yakni prototype.
Apabila diterapkan dalam dunia usaha, prototipe adalah tahapan kedua sebelum temuan atau ide dilakukan produksi masal. Jadi tahap pertama adalah penemuan ide atau konsep awal. Setelah itu dilakukan pembuatan prototipe.Dengan adanya prototipe, kita bisa meminimalisir kesalahan dalam pengambilan keputusan. Jika terjadi masalah atau ketidak sesuaian dengan selera pasar, maka prototipe akan dilakukan perbaikan. Jika ternyata ide atau konsep dapat di implementasikan dan sesuai dengan kebutuhan pasar, maka akan dilakukan produksi masal.
Tahap-tahap dalam prototyping boleh dikatakan merupakan tahap-tahap yang
dipercepat. Strategi utama dalam Prototyping adalah kerjakan yang mudah
terlebih dahulu dan sampikan hasil kepada pengguna sesegera mungkin
Prototyping dibagi ke dalam enam tahapan sebagai berikut:
- Mengidentifikasi model prototype.
Dalam bagian ini, pihak wirausahawan menjadi mengerti apa saja yang ada
di dalam badan usaha yang mereka buat.
- Rancang bangun prototype. bisa dibantu oleh seperangkat computer supaya
bisa mendesain produk yang baru dan kompeten.
- Uji prototype untuk memastikan prototype dapat dengan mudah
dijalankan untuk tujuan demonstrasi
- Siapkan prototype untuk mengidentifikasi bagian-bagian dari produk
yang di- prototype-kan.
- Evaluasi dengan pengguna untuk mengevaluasi prototype dan melakukan
perubahan jika diperlukan.
- Tranformasikan prototype menjadi produk nyata dan dibutuhan
konsumen sebagai sebuah sampel atau contoh
Contoh sederhananya
begini, seorang pengusaha ingin mengembangkan produk kecantikan. Kemudian, ia
melakukan analisa kebutuhan konsumen, produk kecantikan seperti apa yang
diinginkan konsumen. Ternyata, mayoritas konsumen menginginkan produk
kecantikan yang bebas dari bahan kimia.
Analisa pasar menunjukkan, konsumen
menginginkan produk kecantikan yang berasal dari bahan alami. Dari analisa
pasar itu, perusahaan menetapkan prototipe produk kecantikan yang terbuat dari
bahan alami sebagai sample dan kemudian diperkenalkan kepada pasar.
Untuk memudahkan pekerjaan kita , maka perlu dibuat diagram alur terlebih dahulu. Diagram
alur proses produksi ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum
suatu proses produksi dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi
tersebutlah pengetesan dan monitoring atas barang dalam proses produksi (work
in process) harus dilakukan agar produk akhir bermutu sesuai dengan rencana.
Seandainya timbul variasi mutu pun, tingkat toleransinya dari penyimpan masih
dalam batas-batas yang dapat diterima. Artinya, melalui tes-tes pada berbagai
tahapan proses produksi harus dilakukan agar bila terjadi komponen atau barang
yang cacat (defect) dapat segera diketahui untuk segera ditindak lanjuti.
Masing-masing jenis industri manufaktur mempunyai diagram alur proses produksi
yang berbeda satu sama lain karena produk yang harus dihasilkan berbeda. Bahkan
untuk produk yang sejenis pun, diagram alur proses produksinya belum tentu
persis sama karena masing-masing mempunyai ciri khas atau spesifikasi
sendiri-sendiri.
Diagram
alur proses produksi yang berbeda produk, misalnya diagram alur proses produksi
tekstil sama sekali berbeda dengan diagram alur proses produksi pembuatan
obat-obatan (farmasi). Akan tetapi, walaupun sama-sama industri manufaktur
farmasi (obat-obatan), diagram alur proses produksinya dapat berbeda, misalnya
yang satu berbentuk tablet, sedangkan yang lain berbentuk cair.
Tujuan Pembuatan Alur Kerja
•
Meminimalkan biaya / memaksimalkan laba
•
Memaksimalkan proses pembuatan
•
Meminimalkan perubahan dalam nilai produksi
•
Meminimalkan perubahan dalam tingkat tenaga kerja
•
Memaksimalkan pemanfaatan pabrik dan perlengkapan
contoh: