Jumat, 10 April 2020

Bilangan Oksidasi dan Reduksi (BILOKS)


3.7.  Menentukan bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi reaksi oksidasi dan reduksi


4.7.  Membandingkan antara reaksi  oksidasi dengan reaksi reduksi berdasarkan  
         hasil perhitungan bilangan oksidasinya

Setiap atom  terdiri dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Elektron pada kulit terluar yang  disebut elektron valensi. Apabila atom memiliki elektron valensi berjumlah 8 atau 2, maka atom itu akan bersifat stabil, sehingga sulit untuk berikatan dengan atom lain. Contohnya, seperti atom-atom pada golongan VIIIA  (unsur gas mulia). Sementara itu, atom yang tidak memiliki elektron valensi berjumlah 8 atau 2 akan bersifat tidak stabil.

 

Atom yang sifatnya belum stabil cenderung ingin stabil. Caranya, mereka akan melakukan transfer elektron, yaitu melepaskan atau menerima sejumlah elektron. Akibat dari transfer elektron ini, atom akan memiliki muatan, bisa positif atau negatif. Atom yang bermuatan positif, artinya atom itu telah melakukan pelepasan elektron, sehingga kehilangan beberapa elektron yang dimilikinya. Sementara itu, atom yang bermuatan negatif, berarti atom itu telah menerima beberapa elektron dari atom lain.Muatan atom berbeda-beda jumlahnya, tergantung dari seberapa banyak elektron yang dilepas atau diterima oleh atom. Nah, jumlah muatan positif dan negatif pada suatu atom bisa kita sebut dengan bilangan oksidasi (biloks)

 

Terdapat 8 aturan yang harus kamu ketahui dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom, antara lain adalah sebagai berikut:

 

1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0.

Unsur bebas adalah unsur yang tidak bergabung atau berikatan secara kimia dengan unsur lain. Unsur bebas terbagi menjadi dua, yaitu unsur bebas berbentuk atom, seperti C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne dan unsur bebas berbentuk molekul, seperti H2, O2, Cl2, P4, S8. Kesemua unsur-unsur tersebut akan memiliki bilangan oksidasi 0.

 

2. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya.

Contoh:

·  Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut adalah +1, +2, dan +3.

·  Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43- berturut-turut adalah +1, -2, dan -3.

 

3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai dengan golongannya.

Bilangan oksidasi:

IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr           = +1.

Contoh: Bilangan oksidasi Na dalam senyawa NaCl adalah +1.

IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2.

Contoh: Bilangan oksidasi Mg dalam senyawa MgSO2 adalah +2.

IIIA = B, Al, Ga, In, Tl = +3

Contoh: Bilangan oksidasi Al dalam senyawa Al2O3 adalah +3.

 

4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi (golongan B) lebih dari satu.

Contoh:

Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2.

Bilangan oksidasi Au = +1 dan +3.

Bilangan oksidasi Sn = +3 dan +4.

 

5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah muatannya.

Contoh:

NH4+ = +1

Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 4, maka biloks H dikalikan dengan indeks H = +4. Karena jumlah muatan NH4+ = +1, maka biloks N haruslah -3, agar ketika biloks N dan H dijumlahkan, hasilnya sesuai dengan jumlah muatannya, yaitu +1.  

 

6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0.

Contoh:

H2O = 0

Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 2, sehingga biloks H dikalikan dengan indeks H = +1 x 2 = +2. Agar jumlah biloks H dan O sama dengan 0, maka biloks O harus bernilai -2

7. Bilangan oksidasi hidrogen (H) bila berikatan dengan logam = -1. Bila H berikatan dengan non-logam = +1.

Contoh:

Biloks H dalam AlH3 = -1.

Bukti:

Atom Al merupakan unsur logam golongan IIIA, sehingga biloks Al = +3. Ingat aturan biloks poin 6, jumlah biloks unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0. Jadi, apabila biloks Al dan H dijumlahkan, hasilnya harus 0. Agar biloks Al + biloks H = 0, biloks H haruslah -3. Karena atom H memiliki indeks 3, maka biloks H : indeks H = -3 : 3 = -1. Terbukti jika biloks H dalam AlH3 adalah -1.

8. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa proksida = -1. Bilangan oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2

Contoh: 

Biloks O dalam BaO2 = -1.

Bukti:

Atom Ba merupakan unsur logam golongan IIA, sehingga biloks Ba = +2. Jumlah biloks Ba dan biloks O harus 0 (aturan biloks poin 6). Oleh sebab itu, biloks O harus bernilai -2. Karena atom O memiliki indeks 2, jadi biloks O : indeks O = -2 : 2 = -1. Terbukti jika biloks O dalam BaO2 adalah -1.


 Contoh Soal dan Pembahasan


1. Perhatikan  reaksi : 2CO (g) + 2NO (g) 2CO (g) + N (g)

    Berapakah perubahan bilangan oksidasi nitrogen (N)?

     Pembahasan:

Diketahui : pada reaksi : 2CO (g) + 2NO (g) 2CO (g) + N (g)

Ditanya : perubahan bilangan oksidasi nitrogen (N) ?

molekul NO = biloks N + biloks O

                 0 = biloks N + (-2)

      biloks N = 0 + 2

      biloks N = +2

 

Molekul N = 2 × biloks N

                   = 2 × 0

                   = 0

Maka perubahan biloknya +2 menjadi 0

 

2. pada reaksi : 2KClO  2KCl + 2O. atom klor mengalami perubahan bilangan oksidasi dari … menjadi ….

Pembahasan

Diketahui : pada reaksi : 2KClO    2KCl + 2O

Ditanya : perubahan bilangan oksidasi klor (Cl) ?

molekul KClO = biloks K + biloks Cl + 2. biloks O

                      0 = 1 + biloks Cl + 2(-2)

                      0 = 1 + biloks Cl + (-4)

                      0 = biloks Cl - 3

          biloks Cl = 0 + 3

          biloks Cl = +3                        

Molekul KCl = biloks K + biloks Cl

                0  = 1 + biloks Cl

     biloks Cl = 0 - 1

     biloks Cl = -1

     Maka perubahan biloknya +3 menjadi -1

 

3.   Bilangan oksidasi P dalam PH adalah 

Pembahasan:

menentukan bilangan oksidasi P dalam PH

      biloks H = +1          (aturan biloks)

  biloks PH = 0

  biloks P + (3 × biloks H) = 0

  biloks P + (3 ×(+1)) = 0

  biloks P = -3

        maka nilai bilok P  - 3

 

4. Bilangan oksidasi I dalam HIO adalah .

Pembahasan:

menentukan bilangan oksidasi I dalam HIO

   biloks H = +1          (aturan biloks)

   biloks O = -2          (aturan biloks)

  biloks HIO₄   = 0

  (3 × biloks H) + biloks I + (4 × biloks O) = 0

  (3 ×(+1)) + biloks I + (4 × (-2)) = 0

  (+3) + biloks I + (-8) = 0

  biloks I + (-5) = 0

  biloks I = +5

      maka nilai bilok I  +5

 

 5. Bilangan oksidasi N dalam NH₄⁺ adalah … .

    Pembahasan:

    menentukan bilangan oksidasi N dalam NH₄⁺

   biloks H = +1          (aturan biloks)

 

   biloks NH₄⁺= +1

   biloks N + (4 × (+1)) = +1

   biloks N + (+4) = +1

   biloks N = (+1) + (-4)

   biloks N = -3

   maka nilai biloks N = -3


silahkan simak juga materi di link ini https://youtu.be/bsvok-zkOcw   dan   https://youtu.be/XspLA3FTfVI 


Setelah menyimak materi dan vidio diatas, silahkan Kerjakan Tugas pada link ini    https://forms.gle/vio96QPDoSU4fhjw5



Sumber bacaan:
·          dan bahan bacaanlainnya

KEGIATAN EKONOMI (PRODUKSI, DISTRIBUSI, KONSUMSI)

  Tugas IPAS b. Upik Senin 27 mei 2024 Baca dengan seksama rangkuman materi “Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial” berikut. Lalu Jaw...