Selasa, 28 Juli 2020

Wawancara Terhadap Pelaku Usaha dilingkungan Tempat Tinggal


Pembelajaran  Daring, kamis 12 agustus 2021

Assalamu’alaikum wr.wb

     Bagaimana kabar kalian, semoga semua sehat dalam lindungan Allah SWT, aamiin.   Kita awali pembelajaran hari ini dengan membaca Bismillahhirrohmannirrohim dan doa belajar.

     Pada pembelajaran pertemuan sebelumnya, kita sudah membahas mengenai kewirausahaan. Untuk pembelajaran hari ini kalian melakukan kegiatan pengamatan dengan langkah kerja sebagai berikut. 

Tugas wawancara terhadap pelaku usaha , dengan ketentuan sebagai berikut:

1.    Tugas wawancara kalian lakukan terhadap pelaku usaha (pedagang) disekitar tempat tinggal kalian (bisa pedagang kaki lima, pedagang keliling, usaha warungan atau ortu kalian sendiri sebagai pelaku usaha)

2.   Tugas dikumpulkan dalam bentuk laporan (boleh diketik/ tulis tangan saja di kertas folio, tidak perlu dijilid cukup beri streples di bagian kiri)

3.   Pada halaman depan laporan ditulis nama siswa,  hari/tanggal wawancara, nama pedagang, jenis usahanya.

4.    Beberapa point yang ditanyakan saat wawancara adalah sebagai berikut:
a.   Latar belakang melakukan kegiatan usaha 
b.  Mengapa memilih jenis  usaha yang sekarang sedang ditekuni
c.   Suka duka dalam melakukan kegiatan usaha itu 
d.   Bagaimana dampak pandemi saat ini terhadap kegiatan usaha yang dilakukan

5.   Penulisaan laporan tersusun  dari 3 bagian utama yaitu: 
     Bab 1. Pendahuluan (kenapa kalian melakukan wawancara misal... kegiatan wawancara  di lakukan sebagai tugas mapel PKK ,untuk memberikan pemahaman tentang teori  kewirausahaan). 
     Bab 2. Pengamatan (kalian menceritakan tentang pertanyaan yang kalian tanyakan pada pelaku usaha tersebut
    Bab 3.Kesimpulan (kalian simpulkan perilaku prestatif apa saja yang bisa kalian teladani dari pelaku usaha  yang diwawancarai )

6.   Laporan dikumpulkan ke ibu disekolah paling lambat 1 pekan ke depan. 

Jika mengalami kessulitan silahkan japri wa ibu.  

     Silahkan kalian melakukan tugas pembelajaran hari ini, jangan lupa absen di link ini https://forms.gle/SvejSt7AnihoeSuo6

Kita akhiri pembelajaran hari ini dengan membaca Alhamdulillahhirobbilalamin. 
Jaga IMAN, Jaga IMUN, Tetap Lakukan Prokes. Sukses untuk kalian. 
Wassalamu'alaikum wr wb

Senin, 20 Juli 2020

Perilaku Kerja Prestatif


Perilaku Kerja Prestatif

Apa itu prestatif ? Sifat seorang wirausahawan yang selalu berambisi untuk maju. Seorang wirausaha yang mempunyai perilaku kerja prestatif harus memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya. perilaku kerja prestatif merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausaha.
.
                  

Aspek Prilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan dalam mengelola usahanya adalah sebagai berikut. 
1)   Kerja Ikhlas
      Kerja ikhlas adalah bekerja dengan baik bersungguh-sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi dengan hati yang tulus. Contohnya : seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik.
2)   Kerja Mawas Diri
      Kerja mawas diri dapat diartikan tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu tindakan, tidak mudah terpancing oleh suasana dalam menerima suatu kritikan maupun pujian. Contoh : seorang pemimpin perusahaan yang memiliki masalah pribadi dirumah dengan keluarganya,tidak boleh membawa masalah ke perusahaan.
3)   Kerja Cerdas
      Kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan pikiran yang tajam, cepat, tepat dalam menerima, menanggapi, menentukan sikap dan berbuat. Contoh : seorang wirausaha harus memiliki kemampuan mengkalkulasi, berkomunikasi dan negosiasi.

4)   Kerja Keras
      Kerja keras berarti bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal Contoh : seorang penjual makanan keliling ke sekolah-sekolah.
5)   Kerja Tuntas
      Kerja tuntas adalah kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara maksimal. Contoh : seorang pelajar menyeleseikan tugas yang diberikan oleh guru.


Sikap dan Perilaku Kerja Prestatif menurut Stephen Covey di dalam bukunya "First Thing's First" ada 4 sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju,yaitu :
a.   Self awareness (sikap mawas diri)

b.   Conscience (mempertajam suara hati)

c.   Independent will (pandangan independen untuk bakal bertindak)

d.   Creative     Imagination     (berpikir     mengarah     kedepan     untuk    memecahkan masalah dengan imajinasi serta adaptasi yang tepat)





Aspek yang mendukung keberhasilan seorang wirausahawan
a.  Kognitif : Penalaran dan kemampuan berpikir
b.  Psikomotorik : berasosiasi kerja fisik
c.   Unsur sikap mental : respons, tanggapan terhadap situasi tertentu
d.  Unsur kewaspadaan : Perkiraan yang akan terjadi dan tindakan yang harus dilakukan
e.  Jujur
f.     Disiplin dan berani





Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Wirausaha.
• Faktor manusia.
• Faktor keuangan.
• Faktor organisasi.
• Faktor mengatur usaha.
• Faktor pemasaran


Keberhasilan wirausaha
ü   Dari sisi pengusaha meliputi :
1)   Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapai
2)   Disiplin dan berani :
·      Karena bakat , pengalaman dan pengetahuan
·      Karena keyakinan dan fasilitas
3)   Menguasi bidang usaha yang digeluti
4)   Dapat melaksanakan prinsip management dengan baik
ü   Dari sisi produk
1)  Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi harga,kualitas produk, prestise, manfaat dsb.
2)   Didukung oleh promosi yang efektif kepada public

Langkah Menjadi Wirausahawan yang Sukses:
• Ada visi dan tujuan yang jelas.
• Bersedia untuk mengambil risiko uang dan waktu.
• Terencana dan terorganisir.
• Kerja keras sesuai dengan tingkatan kepentingannya.
• Mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok
• Hal-hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan.

Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha

a.    Tidak adanya perencanaan yang matang (tidak kompeten dalam manajerial)
b.    Bakat yang tidak cocok
c.    Kurangnya pengalaman dalam berwirausaha
d.    Tidak mempunyai semangat dalam berwirausaha
e.    Kurangnya modal (tidak mampu mengendalikan keuangan)
f.     Lemahnya pemasaran hasil produk
g.    Lokasi yang kurang memadai.
h.    Etos kerja kurang (kurang sungguh-sungguh dalam berusaha).

Selesai memahami materi silahkan absen daan kerjakan tugas dilink berikut https://forms.gle/LmS6FkJK7rwP7Djp9


Sumber :
http://sapamultimedia.blogspot.com/2018/10/pkk-modul-1-memahami-sikap-dan-perilaku.html
Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK Kelas XI Penerbit HUP, 2018
Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI

Minggu, 19 Juli 2020

Pengukuran Fisika

Pengukuran Fisika
Pengukuran ini berguna untuk menghitung benda apapun.
mendengar istilah satu jengkal, satu hasta, atau satu kaki? Istilah satu jengkal, satu hasta, dan satu kaki merupakan istilah yang sering digunakan oleh masyarakat zaman dahulu untuk mengukur panjang suatu benda. Jika diperhatikan, penggunaan alat ukur tersebut kurang efektif ya, mengingat ukuran jengkal, hasta, maupun kaki setiap individu berbeda-beda.
Oleh karena itu, para ilmuwan Fisika mulai membuat suatu alat ukur yang baku, misalnya penggaris, meteran, jangka sorong, dan sebagainya. Alat-alat ukur tersebut digunakan untuk mengukur suatu besaran, contohnya panjang
Pengukuran merupakan proses membandingkan suatu besaran yang diukur menggunakan besaran lain yang sudah ditentukan skala dan satuannya. Hasil pengukuran tunggal biasa ditulis sebagai berikut.

Keterangan:
x = nilai besaran yang diukur;
xo = hasil pengukuran yang terbaca; dan
x = ketidakpastian pengukuran = 1/2 skala terkecil alat ukur.
Berikut ini merupakan contoh pengukuran beberapa besaran di dalam Fisika.

1. Pengukuran panjang

Panjang merupakan salah satu besaran pokok yang dapat diukur menggunakan mistar, jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Berikut ini contoh pengukurannya.

a. Mistar

Mistar atau biasa disebut penggaris memiliki skala terkecil 1 mm, sehingga ketelitian mistar 0,5 mm atau 0,05 cm. perhatikan contoh berikut.

Hasil pengukurannya = 3,1 – 0,3 = 2,8 cm
Penulisan hasil ukur = (2,8 ± 0,05) cm

b. Jangka sorong


Jangka sorong memiliki 0,1 mm atau 0,01 cm. Dengan demikian, jangka sorong memiliki ketelitian lebih baik daripada mistar. Perhatikan contoh berikut.

Berdasarkan gambar di atas:
Skala utama = 0,3 m
Skala nonius = 3 × 0,01 = 0,03 cm
Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius
                = 0,3 + 0,03 = 0,33 cm

c. Mikrometer sekrup


Mikrometer sekrup memiliki ketelitian lebih baik daripada dua alat sebelumnya, yaitu 0,01 mm. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur diameter kawat, ketebalan kertas, dan benda-benda kecil lainya. Perhatikan contoh berikut.
Skala utama = 3,5 mm
Skala nonius = (12 × 0,01) = 0,12 mm
Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius
     = 3,5 + 0,12 = 3,62 mm

2. Pengukuran massa

Massa merupakan salah satu besaran pokok yang bisa diukur menggunakan timbangan atau neraca. Neraca yang biasa digunakan pada skala laboratorium adalah neraca O’Hauss tiga lengan. Neraca tersebut memiliki tiga lengan dengan rincian sebagai berikut.
  • Lengan belakang memiliki skala 0 – 500 gram.
  • Lengan tengah memiliki skala 0 – 100 gram.
  • Lengan depan memiliki skala 0 – 10 gram.
Hasil pengukuran massa di atas adalah 400 gram + 70 gram + 9,4 gram = 479,4 gram.

3. Pengukuran arus dan tegangan listrik

Alat untuk mengukur arus listrik disebut amperemeter, sedangkan untuk mengukur tegangan listrik disebut voltmeter. Adapun contoh gambar alatnya adalah sebagai berikut.
Hasil pengukuran amperemeter di atas adalah sebagai berikut.

4. Pengukuran volume benda tak beraturan

Untuk benda yang bentuknya tidak beraturan, Quipperian bisa menggunakan gelas ukur yang diisi oleh benda yang akan diukur volumenya. Pertambahan volume pada gelas ukur menunjukkan volume benda tersebut. Perhatikan contoh berikut.
5. Pengukuran waktu
Alat yang biasa digunakan untuk mengukur waktu adalah stopwatch. Perhatikan contoh berikut.
Hasil pengukuran waktu menggunakan stopwatch di atas adalah 2 menit + 12 sekon.
Bagaimana sudah paham kan dengan materi pengukuran? Ternyata, pengukuran dekat dengan kehidupan sehari-hari ya, misalnya saat  ingin mengukur tinggi badan, menimbang beras, menghitung lamanya waktu air mendidih, dan masih banyak lagi. Itulah sebabnya, belajar Fisika mudah dan menyenangkan karena Fisika dekat dengan kehidupan.

Contoh Soal

Andi akan mengukur volume sebuah kelereng. Setelah diukur, diameter kelereng Andi ditunjukkan oleh gambar berikut.

Berdasarkan aturan angka penting, tentukan volume kelereng Andi!
Pembahasan:
Pertama, harus mencari panjang diameter kelereng yang telah tertulis di mikrometer sekrup berikut.

Selanjutnya, gunakan persamaan volume bola.


Berdasarkan aturan angka penting, hasil perkalian harus memiliki bilangan sebanyak bilangan angka penting paling sedikit.
Jika diuraikan kembali, perkalian volume di atas memiliki angka penting penting paling sedikit berjumlah 3, yaitu 1,33 (3AP) dan 3,14 (3 AP). Oleh karena itu, hasil perkaliannya harus memiliki angka penting berjumlah 3.
Jadi, berdasarkan aturan angka penting, volume kelereng Andi adalah 204 mm3

sumber:  https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/pengukuran-fisika-kelas-10/

KEGIATAN EKONOMI (PRODUKSI, DISTRIBUSI, KONSUMSI)

  Tugas IPAS b. Upik Senin 27 mei 2024 Baca dengan seksama rangkuman materi “Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial” berikut. Lalu Jaw...