Rabu, 14 Oktober 2020

Konsep Desain/ Prototype dan Kemasan Produk Barang/Jasa

 Konsep Desain/ Prototype dan Kemasan Produk Barang/Jasa


Fenomena dewasa ini banyak manajer menjalankan Total Quality Management (TQM) sebagai prioritas untuk peningkatan dan pengendalian kualitas produk. Karena kualitas suatu produk berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan (customer satisfaction) serta keuntungan industri. Dengan kualitas yang lebih tinggi akan menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah. Perhatian terhadap kualitas yang terbaik adalah bukan pada produk akhir. Hal ini penting agar produk akhir yang dihasilkan adalah produk yang bebas cacat dan tidak ada lagi pemborosan karena produk tersebut dibuang atau dikerjakan ulang. Maka sebaiknya perhatian terhadap kualitas harus dimulai pada saat awal pembangunan produk. Tahapan yang sangat penting dalam perencanaan awal pembuatan produk adalah pembuatan prototipe produk.


Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006:33).


Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran (Rangkuti, 2010:132).


Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.


Bagian-bagian desain produk

Pada dasarnya desain produk terbagi menjadi dua bagian yaitu :

1Mendesain produk yang benar - benar baru. yaitu membuat rancangan dan sketsa baru yang belum pernah ada pada desain sebelumnya.

2)  Mendesain   atau   memodifikasi   produk   yan sudah   ad (redesign atau

melakukan pengembangan terhadap desain produk yang sudah ada.



Desain produk mempunyai maksud dan tujuan untuk membantu perusahaan dalam menciptakan dan mengembangkan produk baru atau untuk menjamin hasil produksi yang sesuai dengan keinginan pelanggan.


Manfaat dari desain produk antara lain:

1)   Menghindari kegagalan - kegagalan yang mungkin terjadi dalam     

     pembuatan suatu produk

2)  Memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk

3)  Menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat

4)  Menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat

5) Mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi  persyaratan atau masih perlu perbaikan Kembali

 

Tujuan desain produk antara lain:

a.   Sebagai identitas/merk dari suatu produk;

b Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunya nilai    

      jual yang tinggi;

c.   Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya;

d.   Untuk membuat produk dengan biaya seminimal mungkin dalam  

      penggunaan bahan  baku  dan  biaya  -  biaya  dengan  tanpa mengurangi  

      nilai  jual produk tersebut.


   Sedangkan fungsi dari desain produk adalah:

-    Indentitas dari produk itu sendiri,

-    Sebagai pelindung produk, dan

-    Penambah nilai jual produk.



Klasifikasi Kemasan


Berdasarkan struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

a.  Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, dll).

b.  Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.

c.  Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.

 

Berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

a.  Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng.

b.  Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.

c.  Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol.


Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

a.  Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.

b.  Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.


Berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan

a. Kemasan hermetis (tahan uap dan gas)

Kemasan hermetis yaitu kemasan yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga kemasan ini tidak dapat dimasuki oleh bakteri, ragi dan debu. Wadah-wadah yang biasanya digunakan  untupengemasan  secara  hermetis  adalah  kaleng  dan botol gelas.

b. Kemasan tahan cahaya Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan. Misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan hasil fermentasi.

c.  Kemasan tahan suhu tinggi Kemasan tahan suhu tinggi yaitu kemasan untuk bahan yang memerlukan  proses  pemanasanpasteurisasi  dan  sterilisasi. Umumnya terbuat dari logam dan gelas.


Jenis-Jenis Kemasan Produk

  

1)  Kemasan Kertas

2)  Kemasan Gelas

3)  Kemasan Logam (Kaleng)

4)  Kemasan Plastik

5)  Komposit (Kertas/Plastik)

6)  Edible Packaging (kemasan yang bersifat ramah lingkungan karena dapat dimakan)

7)  Biodegradabale  Packaging  (kemasan  yang  mampu  didaur  ulang  secara alami oleh mikroba dalam tanah).


Syarat Kemasan Produk

 

Dalam   memilih   bentuk   dan   bahan   kemasan   yang   akan   digunakan maka diperlukan beberapa pertimbangan agar dapat berfungsi dengan baik. Pertimbangan tersebut antara lain :

1)   Tidak beracun

2)   Bahan kemasan tidak menggangu kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti kandungan Pb (timbal) yang bersifat racun bagi manusia.

3 Harus cocok dengan bahan yang dikemas

4)   Kemasan yang dipilih harus cocok dengan produk yang dikemas, jika salah memilih bahan kemasan maka akan merugikan.

5)   Sanitasi dan syarat-syarat kesehatan terjamin

6)   Di samping bahan kemasan tidak beracun dan produk yang dikemas tidak menunjukkan kerusakan karena adanya mikroba, bahan kemasan juga tidak boleh digunakan bila dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau syarat- syarat kesehatan.

7)   Dapat mencegah pemalsuan

8)   Kemasan juga berfungsi sebagai pengaman dengan cara membuat kemasan yang khusus sehingga sulit untuk dipalsukan dan bila terjadi pemalsuan akan mudah dikenali.

9)    Kemudahan membuka dan menutup

10)  Pada  umumnya  konsumen  akan  memilih  produk  dengan  kemasan  yang mudah dibuka dan ditutup.

11)  Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi produk

12) Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi perlu dipertimbangkan, sehingga isi kemasan dapat diambil dengan mudah dan aman.

13)  Kemudahan pembuangan kemasan bekas

14) Pada umumya kemasan bekas adalah sampah dan merupakan suatu masalah yang memerlukan biaya yang cukup besar untuk penanganannya,

15)  Ukuran, bentuk dan berat

16) Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan penanganan selanjutnya, baik dalam penyimpanan, transportasi, maupun sebagai alat untuk menarik perhatian konsumen.

17)  Penampilan dan pencetakan

18)  Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik, baik dari segi bahan,

19)  Estetika maupun dekorasi. Hal ini terkait selera masyarakat.

20)  Syarat khusus

21)  Selain syarat-syarat yang telah disampaikan di atas, masih ada syarat-syarat khusus yang perlu diperhatikan. Misalnya iklim daerah pemasaran yaitu tropis atau subtropis, kelembabannya, dan lain sebagainya.



Setelah mempelajari materi silahkan lakukan presensi pada link berikuthttps://forms.gle/VxK6RMNTWce8wPdi8

KEGIATAN EKONOMI (PRODUKSI, DISTRIBUSI, KONSUMSI)

  Tugas IPAS b. Upik Senin 27 mei 2024 Baca dengan seksama rangkuman materi “Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial” berikut. Lalu Jaw...