Ikatan kimia
Pada kesempatan kali ini akan membahas suatu tema ikatan-ikatan kimia
dalam atom. Atom atau unsur adalah suatu penyusun atau bagian terkecil dari
suatu materi yang ada di dunia ini. Lalu unsur-unsur tersebut membentuk senyawa
dan molekul.Para Profesor Kimia dan Fisika pada tahun 1900-an meneliti
bagaimana cara atom-atom tersebut bergabung dan membentuk suatu senyawa dan
molekul. Kesimpulan dari penelitian mereka adalah atom-atom tersebut membentuk
senyawa dengan mekanisme suatu ikatan kimia. Ikatan Kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat
antara atom-atom tertentu bergabung membentuk molekul atau gabungan ion-ion
sehingga keadaannya menjadi lebih stabil.
Teori tentang ikatan kimia lahir dari gagasan Profesor Fisika
dan Kimia dari Amerika Serikat yaitu Gilbert. N. Lewis. Dalam artikelnya
di tahun 1916 tentang “The atom and the molecules”, Lewis meneliti
tentang kesulitan golongan gas mulia (VIIIA) membentuk suatu ikatan kimia.
Diduga bila gas mulia bersenyawa dengan unsur lain, tentunya ada suatu keunikan
dalam konfigurasi elektronnya yang dapat mencegah persenyawaan dengan
unsur-unsur lain.Apabila dugaan tersebut benar, maka suatu atom yang
bergabung dengan atom lain membentuk suatu senyawa yang mungkin mengalami
perubahan dalam konfigurasi elektronnya sehingga mengakibatkan atom-atom
tersebut lebih menyerupai gas mulia. Berdasarkan gagasan itu, lahirlah suatu
teori yang disebut Teori Lewis.
Susunan actorn yang
stabil mempunyai 8 elektron pada kulit terluar (acto) sebagaimana yang dimiliki
oleh atom-atom unsur gas mulia kecuali helium (dua actorn atau duplet). Menurut
Kossel dan Lewis (1916) keadaan seperti ini merupakan keadaan paling stabil
yang dimiliki atom-atom unsur gas mulia (acto). Sehingga atom dari unsur-unsur
yang lain berusaha memiliki konfigurasi actorn yang stabil seperti konfigurasi actorn
atom unsur gas mulia terdekat. Adanya kecenderungan memiliki konfigurasi actorn
stabil inilah yang merupakan salah satu actor penyebab terjadinya ikatan kimia.
Jenis-jenis Ikatan Kimia
A. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi berdasarkan serah terima atau
perpindahan elektronnya, ikatan ini terjadi antara ion positif dan ion negatif
dan juga antara unsur logam dan non logam, serta antara unsur golongan IA dan
IIA (+), golongan VIA dan VIIA(-). Contoh senyawa ion antara lain: NaCl, MgCl2,
CaCl2, KOH, KCl, dan lainnya.
Contoh:
1. Atom
Natrium berikatan dengan atom Clorida
Konfigurasi elektronnya adalah sebagai berikut:
11 Na → 2 8 1 11 Na → 2 8 1 ( Na membentuk ion positif dan memberi elektron kepada Cl agar mencapai kestabilan)
17 Cl → 2 8 7 ( Cl membentuk ion negative dan menerima
elektron dari Na agar mencapai kestabilan)
Reaksi yang dapat
dituliskan:
Na → Na+ + e
2 . 8
Cl + e → Cl–
2. 8. 8
Rumus Molekulnya menjadi:
Na+ + Cl– → NaCl (Hasil akhir adalah terbentuknya senyawa
NaCl yang stabil)
2. Atom Ca berikatan dengan atom S
Konfigurasi elektronnya:
20 Ca → 2 8 8 2
(
Ca membentuk ion positif dan memberi elektron kepada S agar mencapai
kestabilan).
16 S → 2 8 6
( S membentuk ion negatif dan menerima
elektron dari Ca agar mencapai kestabilan).
Reaksi yang dapat dituliskan:
Ca → Ca2+ + 2e 2 .
8. 8
S + 2e → S2-
2. 8. 8
Rumus Molekul:
Ca2++ S2- → CaS (Hasil akhir adalah terbentuknya
senyawa CaS yang stabil)
B. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi berdasarkan pemakaian pasangan elektron bersama, ikatan ini terjadi antara unsur non-logam dan non-logam. Ikatan kovalen memiliki 3 jenis yaitu ikatan kovalen biasa, ikatan kovalen rangkap, dan ikatan kovalen koordinat. Contoh ikatan kovalen antara lain: H20, HF, HCl, CO2, NH3, Cl2, I2, Br2, O2, dan lainnya.
1. Ikatan Kovalen Biasa adalah ikatan kovalen yang jumlah pemakaian elektron bersamanya adalah satu pasang.
2. Ikatan Kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang jumlah pemakaian elektron bersamanya lebih dari satu pasang.
3. Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen yang pemakaian elektron bersamanya hanya berasal dari satu atom.
selesai mempelajari materi di atas, kerjakan tugas pada link berikut: