Assalamu'alaikum wr wb.
Mari awali pembelajaran dengan membaca Bismillah.
Pelajari materi berikut untuk pembelajaran PKK pertemuan 28 januari 2021 sampai 5 maret 2021, jangan lupa Presensi tiap pekannya lewat link di bagian bawah materi ini.
Mentalitas Dasar
A. Potensi Diri
Potensi
diri
merupakan
kemampuan, kekuatan,
baik yang belum
terwujud maupun yang
telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya
terlihat atau dipergunakan secara maksimal oleh
seseorang.
Setiap manusia
memiliki potensi diri yang dapat diklasaifikasikan sebagai berikut:
Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap.
Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan
daya tahan terhadap tekanan.
Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan,
serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional
maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh
luar.
Beberapa cara untuk mengenali potensi diri :
1. Kenali aktifitas favorit
Cara mengenali potensi diri yang paling mudah adalah dengan mengenali
aktifitas yang kita senangi atau hobi yang kita miliki yang mungkin sering kita lakukan. Misalnya:
senang dengan aktifitas olah raga permainan
sepak
bola, bisa saja kita mencari
2. Cari tahu kepandaian diri
Mencari tahu kepandaian apa yang kita miliki merupakan salah satu cara untuk bisa mengetahui potensi diri yang ada dalam diri
kita. Terkadang hal tersebut bersebrangan dengan yang kita inginkan, misalnya ternyata kita berbakat menjadi seorang ilmuwan atau saintis, namun tidak merasa senang ketika belajar ilmu sains. Hal ini mungkin terpengaruh berbagai faktor, misalnya cara belajar yang salah atau mungkin
faktor lainnya. Dengan tahu kepandaian maka kita bisa bersosialisasi dengan mudah.
Bertanya kepada orang lain
Melihat potensi diri memang tidaklah mudah, dimana kita harus
bisa
menilai dengan baik siapa diri kita dan apa potensi yang ada dalam diri kita. Tetapi jika kita merasa kesulitan,
cobalah minta bantuan kepada teman, keluarga atau orang terdekat yang
sering bersama kita dan tahu akan diri kita secara seluruhnya.
4. Kenali potensi dominan
Pelajari apakah kita tipe orang yang memiliki potensi sangat banyak, namun tidak matang?
Banyak orang yang mengalami hal tersebut sehingga membuat
mereka bingung sendiri. Misalnya,
kita
bisa memasak, senang travelling dan sering melakukan olahraga. Bahkan ketiganya bisa menjadi hobi yang bersamaan. Jikalau semua memiliki standar yang
sama, ketika kita harus belajar lagi untuk memperdalam
akan berbeda.
5. Jangan takut berbeda
Ketika kita menyadari potensi yang
ada dalam diri, namun
ragu
karena berbeda pendapat
atau
berbeda dengan orang lain. Jangan takut untuk mengembangkannya
selama hal tersebut positif.
B. Membangun Pola Pikir Positif dan Semangat
Menuju Sukses
Kualitas diri adalah kumpulan dari nilai, karakter, sikap, cara berpikir dan kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang. Dengan meningkaktan salah satu dari poin di atas, secara tidak langsung kualitas diri itu akan berubah. Memang tidak selamanya manusia dapat berpikir positif. Ada kalanya kita melihat dari sisi negatif. Hal yang manusiawi jika kita terkadang sulit mengontrol pikiran untuk berpikiran baik. Itulah sebabnya, pikiran positif harus terus-menerus dibangun agar kita terhindar dari cara berpikir yang buruk.
Adapun cara membangun pola pikir positif menuju sukses diantaranya dengan memiliki tujuan hidup yang jelas, selalu mencari inspirasi, yakin pada diri sendiri, bergaul dengan orang baik, jangan iri dan dengki, hindari prasangka buruk, tidak membicarakan orang lain, dan dekatkan diri pada Tuhan.
Berikut beberapa cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas diri:
1. Temukan passion
Passion adalah kegitan yang benar-benar suka dilakukan. Bagaimana mengetahui jika yang dilakukan adalah passion saya? Tolak ukurnya adalah kita merasa bahagai melakukan kegiatan tersebut. Kita tidak mengeluh atas apa yang dilakukan. Kalaupun ia, situasi atau kondisi di luar kitalah yang membuatnya.
bagai mana caranya???
Coba ingat kembali hal apa yang benar-benar
suka dilakukan, apa hobinya,
hal
apa saja yang mudah dilakukan tapi sulit bagi
orang lain, apa yang membuat kita bisa lupa waktu? Coba masuk
ke
dalam diri kita, mungkinkah ada di masa kuliah, sekolah atau
semasa kecil.
itulah mengapa passion menjadi nomor satu. Karena ia bisa membantu seseorang bisa mencapai puncak kualitas
diri mereka dengan sangat mudah. Dibandingkan dengan hal lain.
2. Buat tindakan nyata
Meningkatkan
kualitas diri dibentuk oleh tindakan nyata. Keberhasilan tindakan nyata tidak diukur dengan seberapa besar dan kuat kita mencurahkan
perhatian. Keberhasilannya ditentukan
oleh seberapa disiplin dan konsisten kita melakukanya.
3. Atasi hambatan
Dalam prosesnya sendiri, pasti kita akan menemukan hambatan. Baik dari dalam atau luar diri sendiri. Saat berhadapan dengan hambatan ini, jangan lari dan meninggalkan semua yang telah dilakukan.
Misalnya ingin menjadi seorang marketing
yang mampu mempengaruhi orang lain dengan mudah dan cepat. Ternyata
Anda mudah menyesuaikan
diri dengan orang baru yang dikenal. Tapi saat menjajakan prodak jualan, Anda merasa tidak
nyaman.
Carilah mengapa Anda
bisa merasa tidak nyaman. Apa itu karena
kurang percaya diri, merasa malu dan berbagai emosi lain. Rangkullah emosi tersebut tanpa menyalahkan diri Anda sendiri. Tetapkan tujuan baru yang diinginkan atas diri Anda sendiri. Menyadari, mengakui dan menerima adalah kunci untuk mengatasi masalah tersebut.
4. Luangkan waktu untuk diri sendiri
Memberikan waktu berkualitas kepada diri sendiri sangatlah penting. Ini bertujuan untuk meningkatkan semangat.
5. Fokus pada tujuan
Fokus pada tujuan adalah satu tindakan yang
mutlak dibutuhkan. Tanpa fokus yang jelas hanya akan membuat kita
melakukan hal yang tidak penting.
6. Hindari lingkungan negatif
Lingkungan positif selalu diisi oleh orang-orang positif. Begitu juga sebaliknya. Inilah salah satu cara termudah mengetahui kualitas seseorang. Lingkungan mencerminkan kualitas diri kita yang sesungguhnya. Carilah orang yang memiliki tujuan atau orang-orang postif di dalamnya. Ini akan membantu kita menjaga motivasi. Memberikan aura positif kepada diri sendiri. Jika perlu, luangkan waktu untuk melakukan kegiatan dengan mereka secara bersama-sama. Hal ini akan membantu kita dalam menjalin hubungan baik dengan setiap orang di dalamnya.
7. Terus belajar
Teruslah belajar untuk bisa mengembangkan kualitas diri. Cara termudah adalah dengan membaca buku. Sisihkan uang untuk membeli minimal satu buku setiap bulannya. Pilihlah buku yang bisa membantu kita mengembangkan passion (diri). Buku yang bisa memberikan arahan untuk mempelajari atau menguasai satu skill baru. Yang membuat kita semakin mantap di passion tersebut.
Dan juga, jangan menutup kemungkinan
untuk belajar dari
orang lain di luar sana. Belajarlah dari pengalaman mereka.
Terapkan hal yang dapat kita percayai dari mereka.
8. Jadilah rendah hati
Jika telah mencapai
tujuan, seberapa besarpun itu, jangan terlalu sibuk untuk meninggikan hati. Menunjukkan hasil yang
telah diperoleh. Jangan terlalu mudah puas diri. Ini akan membuat kita menutup dari dengan kemungkinan
yang ada. Bersikaplah
rendah hati. Ini akan membuat kita selalu siap belajar dan orang lain merasa nyaman bersama dengan kita.
II. FOKUS PADA PELANGGAN (KONSUMEN)
A. Definisi Pelanggan
Pelanggan merupakan instansi, lembaga, organisasi ataupun orang
yang membeli produk atau jasa perusahaan secara rutin atau berkesinambungan karena produk atau jasa yang dibelinya merasa sangat bermanfaat. Dapat dikatakan juga pelanggan yakni orang- orang yang memberikan perhatian penuh terhadap produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Pelanggan adalah next process dari setiap aktivitas yang dilakukan. Kepuasan para pelanggan merupakan respon yang emosional dari para pelanggan pada evaluasi terhadap pengalaman saat mengkonsumsi suatu produk ataupun jasa.
Umumnya terdapat tiga jenis pelanggan yakni pelanggan eksternal, internal dan antara. Berikut adalah penjelasannya :
Pelanggan Eksternal, merupakan kelompok ataupun orang yang berada di luar perusahaan yang menerima produk. Pelanggan eksternal pada setiap perusahaan merupakan masyarakat umum yang menerima produk atau jasa dari perusahaan. Adapun beberapa hal yang diperhatikan pelanggan eksternal diantaranya yaitu:
• Kesesuaian dengan kebutuhan produk atau jasa
• Kualitas produk atau jasa
• Harganya yang kompetitif
• Pengiriman yang tepat waktu dan pelayanan
Pelanggan Internal, merupakan kelompok ataupun orang dalam perusahaan yang memiliki pengaruh pada performa pekerjaan. Dengan kata lain, Pelanggan adalah next process dari setiap aktivitas yang dilakukan pada setiap kelompok kerja. Adapun hal- hal yang diperlukan pada pelanggan internal diantaranya seperti :
• Kerjasama
• Kerja kelompok
• Sistem dan struktur kerja yang efesien
• Pekerjaan yang berkualitas
• Pengiriman yang tepat waktu
Pelanggan Antara, merupakan kelompok
ataupun orang yang
bertindak sebagai perantara produk akan tapi bukan sebagai
pemakai akhir dari produk perusahaan. Misalnya seperti agen
perjalanan yang bertindak
sebagai pemesan kamar penginapan
untuk para pemakai akhir atau seperti distributor
yang
bertindak dalam mendristribusikan produk-produk perusahaan.
B. Mengidentifikasi Harapan Pelanggan
Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan bisnis
adalah memberikan
kepuasan kepada para kolega dan pelanggannya,
namun dalam praktiknya tidak mudah untuk
mencapai tujuan tersebut.
Salah satu faktor penyebabnya adalah
masih rendahnya mutu
tenaga pelayan atau penjual dalam memahami dan melaksanakan prinsip-prinsip pelayanan prima.
Untuk mewujudkan dan
memperhatikan
kepuasan
pelanggan,
perusahaan bisnis perlu melakukan beberapa tindakan berikut ini :
2. Memenuhi harapan dan
kebutuhan
pelanggan terhadap kualitas produk
3. Menguasai dan mempelajari prinsip prinsip pelayanan prima
4. Memahami teknik pengukuran umpan balik tentang kepuasan pelangganngukuran umpan balik tentang kepuasan pelanggan.
jenis-jenis harapan pelanggan, dapat dikategorikan menjadi 3
yaitu :
• Comparative
expectation. Pengetahuan
pelanggan yang berdasarkan
pengalamannya dalam menggunakan
produk atau jasa pesaing, sehingga timbul pemikiran membedaka-
bedakan antara produk perusahaan satu dengan perusahaan
lain.
• Normative
expectation. Tingkat
harapan
pelanggan yang disesuaikan
dengan kondisi lingkungan yang memang sudah seperti itu. Misalnya, pelanggan tidak
akan
berharap jika menggunakan
angkot yang ber-AC. Karena memang semua angkot tidak ber-AC.
• Value-based expectation. Penilaian fasilitas yang didapatkan dari harga produk dan jasa yang lebih mahal dari yang lain.
Secara garis besar terdapat tiga tingkatan harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yaitu:
• Asumsi, yaitu harapan pelanggan pada tingkat pertama yang berwujud asumsi,misalnya saya berharap toko baju yang saya
datangi menyediakan baju-baju baju sesuai ukuran saya.
• Spesifikasi, yaitu kepuasan yang
dicerminkan
oleh pemenuhan standar pelayanan, misal saya berharap dilayani dengan baik dan penuh perhatian oleh pemilik toko baju itu.
• Kesenangan yaitu, memberikan kesenangan pada pelanggan.
Misalnya, saya berharap di toko baju itu ada diskon khusus.
Christian F. Guswai dalam buku terbarunya yang berjudul How toCreate Out standing Service mengatakan ada 7 cara bagi pebisnis
untuk mengetahui harapan konsumen tersebut.
• Mengetahui apa yang dilakukan kompetitor
• Bertanya pada pelanggan
• Melakukan survei secara rutin
• Mendengarkan pelanggan
• Menyediakan kotak saran
• Menyediakan nomor telepon khusus atau hotline
• Berinteraksi dengan pelanggan melalui media sosial
Harapan/kebutuhan
pelanggan internal tentu
berbeda dengan
pelanggan eksternal, simak
uraian berikut.
a) Harapan Pelanggan Internal, yaitu sebagai berikut :
• Selalu menginginkan kebersamaan dan kerja sama yang solid antara sesama karyawan
• Sistem dan prosedur kerja yang efisien
• Struktur organisasi yang jelas sesuai dengan pekerjaan nya
masing-masing
• Mampu menghasilkan kualitas kerja yang baik sesuai dengan harapan pimpinan
• Memperoleh imbalan yang
sesuai
dengan tingkat
pendidikan dan sesuai dengan standar upah minimum yang
telah ditentukan oleh pemerintah
b) Harapan Pelanggan Eksternal
• Barang dan jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan selalu
tersedia
• Pelanggan mendapatkan
kemudahan dalam
memperoleh barang/jasa yang
dibutuhkan, tidak terjadi penimbunan barang dan kemacetan dalam pendistribusian
• Harga barang terjangkau oleh pelanggan
• Tersedia banyak
pilihan atas barang/jasa yang
dibutuhkan
• Penjual senantiasa jujur dalam memberikan informasi mengenai kondisi barang/jasa yang akan dijual
• Mendapatkan potongan harga
• Mendapatkan pelayanan purna jual (after sales service)
• Tidak ada penundaan dalam pengiriman atau
pembelian barang
Mengidentifikasi Kepuasan Pelanggan
Menurut Boyt, Lusch dan Naylor, kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai sebuah bidang pembelajaran yang telah dikembangkan untuk mendefinisikan dan menggambarkan bagaimana pelayanan disampaikan dalam kondisi tertentu agar dapat memuaskan pelanggan atau penerima.
Menurut Kotler(4), pengertian kualitas adalah sebagai berikut: “Quality
is
the totality of features
and characteristics of a product or service that bear on it’s ability to
satisfy satated or implied needs.”
Adapun tujuan umum dari pelayanan yang berkualitas menurut
Kotler dan Keller adalah:
a) Pemeliharaan pelanggan (customer maintenance). Pemberi
layanan memberikan
pelayanan yang terbaik agar dapat
memuaskan pelanggannya
dan
setiap keluhan pelanggan
ditanggapi dengan baik sebagai evaluasi dalam memperbaiki pelayanan kepada pelanggan yang lebih baik.
b) Mengingatkan pelanggan
(customer
retertion).
Pelanggan yang mendapatkan pelayanan yang berkualitas dari suatu perusahaan akan merasa puas dan akan kembali lagi untuk membeli barang atau jasa perusahaan yang
memberikan pelayanan tersebut.
c) Mengembangkan
pelanggan baru (new
customer
developmet). Pelanggan yang menerima pelayanan yang
berkualitas akan mengajak orang lain untuk ikut membeli
produk atau jasa perusahaan tersebut, sehingga perusahaan
mendapatkan penambahan pelanggan.
Pengertian Kepuasan
Menurut Kotler dan Keller kepuasan konsumen adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang
yang muncul setelah membandingkan
kinerja (hasil) suatu produk yang dipikirkan
terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan.
Jika kinerja di bawah
harapan, pelanggan
tidak puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja semakin melebihi harapan, pelanggan
amat puas.
Menurut Zeithaml, Parasuraman dan Berry yang dikutip dalam Lovelock at el. 2004, dimensi kepuasan
konsumen dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
a. Harapan (expectations). Kemampuan perusahaan dengan
pemberian penyesuaian (customize)
kepada konsumen untuk suatu produk atau jasa yang diinginkan konsumen.
b. Penyampaian produk atau jasa yang dirasakan (perceived
delivery product or service). Kemampuan
pelayanan kepada konsumen pada saat penjualan produk atau jasa.
c. Konfirmasi atau diskonfirmasi
(confirmation or
disconfirmation). Kemampuan perusahaan memenuhi
kebutuhan konsumen dengan tujuan agar konsumen tidak kecewa dan merasa puas terhadap
produk atau jasa yang sesuai dengan janji perusahaan atau sebaliknya.
d. Perilaku mengeluh (complaining behavior).
Kapasitas perusahaan untuk menjelaskan umpan balik konsumen
yang negatif menjadi positif.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
kepuasan seorang konsumen, menurut Kotler cara yang dapat dilakukan adalah :
a. Sistem keluhan dan saran (Complain and suggestion system). Suatu organisasi yang berpusat pada konsumen, akan memudahkan pelanggan dalam memberi masukan dan keluhan atas pelayanan yang mereka rasakan. Beberapa cara yang umumnya dilakukan oleh perusahaan untuk menampung masukan dan keluhan dari para pelanggannya adalah dengan menyediakan kotak saran, menyebarkan kuesioner dan menyediakan customer hotline.
b. Survei kepuasan pelanggan (Customer satisfaction surveys). Survei ini dapat dilakukan dengan menghubungi pelanggan melalui telepon atau melakukan wawancara secara langsung. Dengan cara ini, perusahaan mendapat feedback secara langsung dari pelanggan serta membangun hubungan dengan pelanggannya.
c. Ghost shopping. Perusahaan menugaskan seseorang untuk berperan sebagai pembeli dan memberikan laporan mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan maupun pesaing perusahaan.
d. Analisis konsumen yang hilang (Lost customer analysis).
Analisis ini bertujuan untuk mempelajari mengapa pelanggan berhenti menggunakan
jasa
dan produk perusahaan. Untuk mengetahui
hal-hal tersebut, perusahaan dapat melakukan exit interview.
III. FOKUS PADA PDCA
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Indonesia: Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindaklanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iterative/pengulangan yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming.
Manfaat dari PDCA antara lain :
• Untuk memudahkan pemetaan wewenang dan tanggung jawab dari sebuah unit organisasi;
• Sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau sistem di sebuah organisasi;
• Untuk menyelesaikan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan pola yang runtun dan sistematis;
• Untuk kegiatan continuous improvement dalam rangka
memperpendek alur kerja;
• Menghapuskan pemborosan di tempat kerja dan meningkatkan produktivitas.
P (Plan = Rencanakan), artinya merencanakan SASARAN (GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan SPESIFIKASI tujuan yang ditetapkan.
D (Do = Kerjakan), artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES yang telah ditetapkan sebelumnya. Ukuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN. Dalam konsep DO ini kita harus benar- benar menghindari penundaan, semakin kita menunda pekerjaan maka waktu kita semakin terbuang dan yang pasti pekerjaan akan bertambah banyak.
C (Check = Evaluasi), artinya melakukan
evaluasi terhadap SASARAN
dan
PROSES serta melaporkan
apa
saja hasilnya. Kita mengecek kembali apa yang sudah kita kerjakan,
sudahkah sesuai dengan
standar yang ada atau masih ada kekurangan.
A (Act = Menindaklanjuti), artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan menindaklanjuti dengan perbaikan- perbaikan. Jika ternyata
apa
yang telah kita kerjakan masih ada yang
kurang atau belum sempurna, segera melakukan action untuk
memperbaikinya. Proses ACT ini sangat penting artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan selanjutnya.
Selesai mempelajari materi, isikan presensi pada link berikut:https://forms.gle/pcTqvpsGTZKaPPWo7