SUHU
Di dalam ilmu fisika, suhu adalah ukuran derajat panas atau
dinginnya suatu benda (zat). Kamu pasti sering, kan, mendengar kata suhu.
Saat demam, misalnya. Kita biasa menilai suhu tubuh seseorang. Bagi orang yang
kepanasan, seringkali menurunkan suhu ruangan dengan remote AC. Bagi yang hobi memasak akan memanfaatkan suhu untuk
memanggang roti. Bahkan, bagi pencinta kopi, suhu sangat berpengaruh terhadap
rasa yang dihasilkan kopi tersebut. kita butuh alat ukur yang tepat dan presisi.
Maka, dibuatlah termometer. Dengan
menggunakan termometer, suhu yang diukur akan terbaca dengan jelas. Setiap
orang pun akan punya “patokan” yang sama.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut
thermometer. Sifat yang diukur untuk menyatakan suhu disebut sifat
termometrik. Satuan suhu adalah derajat.
Zat cair yang biasa digunakan untuk mengisi termometer adalah air raksa
karena raksa memiliki beberapa kebaikan seperti:
·
segera dapat mengambil panas benda yang akan diukur
sehingga suhu air raksa segera dapat sama dengan suhu benda yang diukur
·
dapat dipakai untuk mengukur suhu yang rendah
sampai yang tinggi sebab air raksa memiliki titik beku pada 39oC dan
titik didihnya pada suhu 357oC
·
tidak membasahi dinding tabung sehingga
pengukurannya menjadi lebih teliti
·
pemuaian air raksa teratur, artinya linier terhadap
kenaikan suhu kecuali pada suhu yang sangat tinggi
·
mudah dilihat karena air raksa mengkilap
Air
tidak digunakan untuk mengisi termometer karena jangkauan suhu air terbatas (0oC–100oC),
tidak berwarna sehingga sulit dilihat, membasahi dinding tempatnya dan
memerlukan waktu lama sehingga mengurangi ketelitian pembacaan skala. Untuk
menyatakan suhu dengan bilangan diperlukan patokan suhu yang tetap yang dapat
dibuat kembali dengan mudah dan teliti. Patokan suhu yang digunakan disebut
titik tetap.
JBerdasarkan sifat termometrik benda:
1. Termometer
zat cair : Salah satu termometer yang paling umum. Prinsip penggunaannya dengan memanfaatkan cairan di
dalamnya. Nantinya, cairan di termometer akan naik dan berhenti di suhu yang
dimaksud.
2. Termometer
bimetal: Termometer bimetal biasanya digunakan pada makanan. Misalnya,
ayam panggang. Nantinya, si termometer ini akan ditusukkan ke daging ayamnya.
Prinsip penggunaannya adalah dengan memanfaatkan perbedaan pemuaian dua jenis
logam.
3. Termometer
gas: Termometer ini biasanya digunakan untuk mengukur benda atau ruangan.
Dapat mencakup suhu antara -250oC sampai 1500oC. Prinsip penggunanya adalah dengan memanfaatkan pemuaian gas.
Berdasarkan hasil
tampilan:
1. Termometer analog: Tampilannya
masih melihat angka atau jarum penunjuk secara manual.
2. Termometer digital: Tampilannya
terlihat secara langsung dengan digital.
Berdasarkan
manfaatnya:
1. Termometer badan: Berfungsi untuk
mengukur suhu tubuh.
2. Termometer dinding: Berfungsi untuk
mengukur suhu ruangan
3. Termometer maksimum-minimum (Six-Bellani): berfungsi
untuk mengetahui suhu maksimum dan minimum di suatu tempat dalam jangka waktu
tertentu.
Ada 4 skala yang digunakan untuk
mengukur suhu:
1. Celsius (OC)
2. Fahrenheit (OF)
3. Kelvin (K)
4. Reamur (oR)
Dari keempat skala penghitungan suhu ruangan,
skala yang terlihat adalah Celsius. Hal ini dikarenakan skala Celsius lebih
mudah dibaca. Apalagi karena diawali dengan angka 0, berbeda dengan Kelvin yang
titik bawahnya 273. Tetapi, di dalam fisika, penghitungan suhu seringkali
menggunakan satuan Kelvin. Kenapa? Hal ini dikarenakan ketiga satuan lain
(Celius, Fahrenheit, dan Reamur) menggunakan titik beku (lebur) dan didih air
sebagai batas bawah dan atasnya. Di sisi lain, skala Kelvin dibuat
berdasarkan gerakan molekuler air, bukan dari titik beku dan didihnya saja.
perbandingan
skala masing-masingnya. Pertama, kita cari selisih antara titik bawah dan atas
setiap skala:
C : F : R : K
(100-0) :
(212-32) : (80-0) : (373-273)
100 : 180 : 80
: 100
Setelah kita
sederhanakan, maka akan menjadi:
5 : 9 : 4 : 5
contoh:
perbandingan ini lah yang akan kita gunakan
untuk mengonversi suhu-suhu tadi. Misalnya, kita akan mengubah suhu 80o C
menjadi skala Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.
Celsius → F
= (9/5) x 80
= 144
Karena Fahrenheit dimulai dari 32, maka
hasilnya: 144 + 32 = 178o F
Celsius → R
= (4/5) x 80
= 64o R
Karena Reamur dan Celsius sama-sama dimulai
dari 0o, maka hasilnya: 64 + 0 = 64o R
Celsius → K
= (5/5) x 80
= 80
Karena K berawal dari 273, maka hasilnya: 273
+ 80 = 353 K
Gimana, sudah paham, kan? Sekarang coba kita
balik. Kita akan mencoba mengubah 300 K ke dalam skala lainnya.
Kelvin → C
= (5/5) x (300-273)
= 27o C
[Dikurang 273 terlebih dahulu agar titik
bawahnya sama dengan Celsius, yaitu 0]
Kelvin → F
= (9/5) x (300-273)
= (9/5) x 27
= 48,6
Karena titik bawah Fahrenheit 32, maka
hasilnya: 48,6 + 32 = 80,6o F
Kelvin → R
= (4/5) x (300-273)
= (4/5) x (27)
= 21,6o R
[Dikurang 273 terlebih dahulu agar titik
bawahnya sama dengan Reamur, yaitu 0]
dalam perhitungan konversi suhu dapat dilakukan juga dengan menggunakan rumus, silahkan pahami materi pada link berikut https://www.youtube.com/watch?v=W4uW0NrLam4
setelah memahami materi di atas silahkan presensi di sini https://forms.gle/sJjnisyYymzow2iu8