Selasa, 27 April 2021

Konsep Suhu

SUHU

Di dalam ilmu fisika, suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda (zat). Kamu pasti sering, kan, mendengar kata suhu. Saat demam, misalnya. Kita biasa menilai suhu tubuh seseorang. Bagi orang yang kepanasan, seringkali menurunkan suhu ruangan dengan remote AC. Bagi yang hobi memasak akan memanfaatkan suhu untuk memanggang roti. Bahkan, bagi pencinta kopi, suhu sangat berpengaruh terhadap rasa yang dihasilkan kopi tersebut. kita butuh alat ukur yang tepat dan presisi. Maka, dibuatlah termometer. Dengan menggunakan termometer, suhu yang diukur akan terbaca dengan jelas. Setiap orang pun akan punya “patokan” yang sama.

Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut thermometer. Sifat yang diukur untuk menyatakan suhu disebut sifat termometrik. Satuan suhu adalah derajat.

 

Zat cair yang biasa digunakan untuk mengisi termometer adalah air raksa karena raksa memiliki beberapa kebaikan seperti:

·      segera dapat mengambil panas benda yang akan diukur sehingga suhu air raksa segera dapat sama dengan suhu benda yang diukur

·      dapat dipakai untuk mengukur suhu yang rendah sampai yang tinggi sebab air raksa memiliki titik beku pada 39oC dan titik didihnya pada suhu 357oC

·      tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya menjadi lebih teliti

·      pemuaian air raksa teratur, artinya linier terhadap kenaikan suhu kecuali pada suhu yang sangat tinggi

·      mudah dilihat karena air raksa mengkilap

 

Air tidak digunakan untuk mengisi termometer karena jangkauan suhu air terbatas (0oC–100oC), tidak berwarna sehingga sulit dilihat, membasahi dinding tempatnya dan memerlukan waktu lama sehingga mengurangi ketelitian pembacaan skala. Untuk menyatakan suhu dengan bilangan diperlukan patokan suhu yang tetap yang dapat dibuat kembali dengan mudah dan teliti. Patokan suhu yang digunakan disebut titik tetap.

JBerdasarkan sifat termometrik benda:

1. Termometer zat cair : Salah satu termometer yang paling umum. Prinsip  penggunaannya dengan memanfaatkan cairan di dalamnya. Nantinya, cairan di termometer akan naik dan berhenti di suhu yang dimaksud.

2. Termometer bimetal: Termometer bimetal biasanya digunakan pada makanan. Misalnya, ayam panggang. Nantinya, si termometer ini akan ditusukkan ke daging ayamnya. Prinsip penggunaannya adalah dengan memanfaatkan perbedaan pemuaian dua jenis logam.

3. Termometer gas: Termometer ini biasanya digunakan untuk mengukur benda atau ruangan. Dapat mencakup suhu antara -250oC sampai 1500oC. Prinsip penggunanya adalah dengan memanfaatkan pemuaian gas.

Berdasarkan hasil tampilan:

1. Termometer analog: Tampilannya masih melihat angka atau jarum penunjuk secara manual.

2. Termometer digital: Tampilannya terlihat secara langsung dengan digital.

Berdasarkan manfaatnya:

1. Termometer badan: Berfungsi untuk mengukur suhu tubuh.

2. Termometer dinding: Berfungsi untuk mengukur suhu ruangan

3. Termometer maksimum-minimum (Six-Bellani): berfungsi untuk mengetahui suhu maksimum dan minimum di suatu tempat dalam jangka waktu tertentu.

 Ada 4 skala yang digunakan untuk mengukur suhu:

1. Celsius (OC)

2. Fahrenheit (OF)

3. Kelvin (K)

4. Reamur (oR)

Dari keempat skala penghitungan suhu ruangan, skala yang terlihat adalah Celsius. Hal ini dikarenakan skala Celsius lebih mudah dibaca. Apalagi karena diawali dengan angka 0, berbeda dengan Kelvin yang titik bawahnya 273. Tetapi, di dalam fisika, penghitungan suhu seringkali menggunakan satuan Kelvin. Kenapa? Hal ini dikarenakan ketiga satuan lain (Celius, Fahrenheit, dan Reamur) menggunakan titik beku (lebur) dan didih air sebagai batas bawah dan atasnya. Di sisi lain, skala Kelvin dibuat berdasarkan gerakan molekuler air, bukan dari titik beku dan didihnya saja.

perbandingan skala masing-masingnya. Pertama, kita cari selisih antara titik bawah dan atas setiap skala:

C : F : R : K

(100-0) : (212-32) : (80-0) : (373-273)

100 : 180 : 80 : 100

Setelah kita sederhanakan, maka akan menjadi:

5 : 9 : 4 : 5


contoh:

perbandingan ini lah yang akan kita gunakan untuk mengonversi suhu-suhu tadi. Misalnya, kita akan mengubah suhu 80C menjadi skala Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.

 

Celsius F

= (9/5) x 80

= 144

Karena Fahrenheit dimulai dari 32, maka hasilnya: 144 + 32 = 178o F

 

Celsius R

= (4/5) x 80

= 64R

Karena Reamur dan Celsius sama-sama dimulai dari 0o, maka hasilnya: 64 + 0 = 64o R

 

 

Celsius K

= (5/5) x 80

= 80

Karena K berawal dari 273, maka hasilnya: 273 + 80 = 353 K

 

Gimana, sudah paham, kan? Sekarang coba kita balik. Kita akan mencoba mengubah 300 K ke dalam skala lainnya.

Kelvin C

= (5/5) x (300-273)

= 27o C

[Dikurang 273 terlebih dahulu agar titik bawahnya sama dengan Celsius, yaitu 0]

 

Kelvin F

= (9/5) x (300-273)

= (9/5) x 27

= 48,6

Karena titik bawah Fahrenheit 32, maka hasilnya: 48,6 + 32 = 80,6o F

 

Kelvin R

= (4/5) x (300-273)

= (4/5) x (27)

= 21,6o R

[Dikurang 273 terlebih dahulu agar titik bawahnya sama dengan Reamur, yaitu 0]



dalam perhitungan konversi suhu dapat dilakukan juga dengan menggunakan rumus, silahkan pahami materi pada link berikut https://www.youtube.com/watch?v=W4uW0NrLam4


setelah memahami materi di atas silahkan presensi di sini https://forms.gle/sJjnisyYymzow2iu8

KEGIATAN EKONOMI (PRODUKSI, DISTRIBUSI, KONSUMSI)

  Tugas IPAS b. Upik Senin 27 mei 2024 Baca dengan seksama rangkuman materi “Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial” berikut. Lalu Jaw...