Pengujian
Sistem
Paket prototype diuji
secara sistem, diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi berulang ulang
hingga dapat diterima pemakainya (O’Brien, 2004). Pengujian sistem bertujuan
menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan revisi
sistem. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan
(Mulyanto, 2009)
Empat kegiatan dalam
kegiatan pengujian prototype yaitu :
a. Pengujian
Teknis (Technical Testing) dengan cara membuat prototype yang merupakan
perkiraan produk akhir. Pengujian atas kinerja prototype dapat menghasilkan
informasi penting tentang usia panjang produk, tingkat keusangan produk,
masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi
kerusakan yang memerlukan penggantian, dan jadwal pemeliharaan yang tepat.
Jenis informasi tersenut mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk.
b. Pengujian
Preferensi dan Kepuasan ( Preference and Satisfaction Testing) untuk menetapkan
elemen yang dirancang dalam rencana pemasaran serta membuat tafsiran penjualan
awal produk.
Ada dua cara utama yang dibutuhkan dalam pengujian
ini yaitu :
1.
Meminta
konsumen untuk menggunakan produk selama jangka waktu tertentu, kemudian
diminta menjawab beberapa pertanyaan berhubungan dengan preferensi dan kepuasan
mereka.
2.
Blind test
dengan sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam
alternatifproduk tanpa mengetahui nama merek atau produsernya.
c. Pengujian pasar
simulasi (Simulated Test atau Laboratory Test Markets) dengan
prosedur riset pemasaran yang dibuat untuk memberi gambaran yang murah dan
cepat tentang pangsa pasar. Model yang dipakai antara lain : BASES, DISIGNOR,
ASSESOR, dan LITMUS.
d. Pengujian Pasar
(Test Market) dengan menawarkan sebuah produk diwilayah pasar
terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk
tersebut nantinya akan dijual.
Alhamdulillah pembelajaran hari ini berakhir, mari kita akhiri dengan melafalkan Alhamdulillah
Wassalamu'alaikum