Eksplorasi Potensi Lokal
Untuk melakukan Eksplorasi potensi local, maka kita cari tau dulu apa potensi yang ada didaerah tempat tinggal kita masing masing. Dengan tujuan setelah kita mengetahuinya maka kita tau upaya apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan/ memajukan potensi yang ada sehingga kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Jika bukan siapa lagi yang akan membangun daerah kita sendiri?
Bagaimana mengetajui potensi yang ada di Desa kita? Secara
umum Potensi desa bisa dilihat dari Potensi fisik dan non fisik. Potensi fisik merupakan potensi yang dapat
terukur dan terlihat secara fisik.
1. tanah yang subur , bisa berupa tanah yang
subur seperti sawah pekarangan atau perkebunan.
2. Air, dapat digunakan untuk kebutuhan sehari
hari, irigasi, industry air minum, objek wisata.
3. Iklim, iklim yang dingin dan sejuk dengan
curah hujan yang baik dapat mendukung kenyamanan kehidupan di desa serta
meningkatkan hasil tani
4. Flora, tersedianya ragam tanaman pokok, sayur
dan buah yang menjadi sumber kehidupan dan penghasilan masyaakat desa
5. Fauna banyak terdapat sapi, kambing,kerbau
unggas, ikan air tawar dan lainnya. Hal ini bisa menjadikan desa sebagai
pemasok kebutuhan pertanian dan peternakan bagi masyarakat lainnya sehingga
kegiatan masyarakat dapat mendukung kemajuan bagi desanya.
Potensi Non fisik dapat berupa:
1. Masyarakat desa
2. Lembaga sosial
3. Aparatur desa
Sebagai bentuk kearifan lokal, aneka ragam aspek kebudayaan
Banyumas itu hanya tumbuh berkembang dalam wilayah terbatas, yaitu di wilayah
sebaran kebudayaan Banyumas. Aspek-aspek kebudayaan yang dijual dituntut
memiliki nilai dan sifat yang spesifik, khas dan unik. Hal inilah yang dalam
rangka usaha pariwisata dapat dianggap sebagai keunggulan yang memiliki nilai
jual dan mampu mengundang daya tarik wisatawan.
Bagi wisatawan yang tertarik pada kebudayaan sebagai obyek
kunjungan wisata, Kabupaten Banyumas adalah salah satu sentra budaya di Jawa
Tengah. Budaya Banyumas adalah bentuk kebudayaan yang berbasis kerakyatan.
Ragam budaya di daerah ini berlangsung secara ¬grass root yang berbasis pada
kehidupan masyarakat wong cilik. Budaya Banyumas bukanlah tipikal budaya Jawa
(kraton) yang bercirikan adiluhung (high culture). Sebagai ragam budaya yang
berkembang di daerah pinggiran, kebudayaan Banyumas adalah tipikal kebudayaan
yang berkembang di daerah marginal survival dengan ciri khusus kesederhanaan,
egaliter, terbuka (Banyumas: cablaka) dan keakraban.
Selesai mempelajari materi diatas silahkan presensi pada link https://forms.gle/FiT88jh7mPtNiv9V9
Sumber:
https://youtu.be/lW-hPGyYvl0
https://panginyongan.blogspot.com/2008/04/kebudayaan-lokal-banyumas-sebagai.html