Kamis, 17 Februari 2022

Kemampuan Berkomunikasi Efektif

 Kemampuan Berkomunikasi Efektif

Prijosaksono dkk. dalam  buku Make Yourself A Leader (2000) menyebutkan lima indikator atau Lima Hukum Komunikasi Efektif (The 5 Inevitable Laes of Effective Communication) yang diringkas menjadi REACH:

1.  Respect – rasa hormat; menghargai komunikan/objek.

2. Empathy — menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.

3. Audible — dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.

4. Clarity — kejelasan pesan, tidak menimbulkan multiinterpretasi.

5. Humble — rendah hati, mau menghargai, mendengar, menerima kritik, tidak sombong.

 

Aspek komunikasi efektif juga meliputi lima hal:

1.  Kejelasan (Clarity) –pesan yang disampaikan.

2. Ketepatan (Accuracy) –kebenaran informasi.

3. Konteks (Context) –gaya bicara dan pesan disampaikan dalam situas yang tepat.

4. Alur (Flow) –urutan pesan atau sistematika penyampaian.

5. Budaya (Culture) –sesuai dengan bahasa, gaya bicara, dan norma-etika yang berlaku.

 

Secara tekniks, untuk mencapai komunikasi efektif, secara verbal komunikasi “memainkan” teknik vokal:

1.  Speed/tempo –kecepatan bicara; variatif, jangan terlalu cepat jangan pula terlalu lambat.

2. Volume –tinggi-rendah nada bicara, disesuaikan dengan karakter dan jumlah audiens.

3. Aksentuasi –penekanan (stressing) pada kata-kata tertentu.

4. Artikulasi –kejelasan kata demi kata yang diucapkan.

5. Projection –memproyeksikan (mengarahkan) suara sampai ke bagian paling belakang ruangan tanpa harus berteriak.

6. Pronounciation (Pelafalan) –pelafalan kata demi kata secara jelas dan benar.

7. Repetition (pengulangan) –untuk mengulangi kata-kata penting dengan irama yang berbeda.

8. Hindari gumaman (Intruding Sound) terlalu sering.

9. Ringkas, namun jelas. Jangan bertele-tele.

 Secara non-verbal komunikasi dapat dibangun dengan gesture atau gerakan tubuh, cara berpakaian sesuaikan dengan acara atau suasana, dan raut wajah.

 

Hasil survei Mechribian & Ferris menunjukkan, dalam komunikasi verbal, keberhasilan menyampaikan informasi:

1.  55% ditentukan oleh bahasa tubuh (body language), postur, isyarat, dan dan kontak mata.

2. 38 % ditentukan oleh nada suara.

3.  7 % saja ditentukan oleh kata-kata.

Sejumlah faktor menentukan komunikasi efektif, antara lain:

1.       Kepercayaan komunikan terhadap komunikator.

2.       Kejelasan pesan yang disampaikan.

3.       Keterampilan komunikasi komunikator .

4.       Daya tarik pesan.

5.       Kesesuaian isi pesan dengan kebutuhan komunikan.

6.       Kemampuan komunikan dalam menafsirkan pesan (decoding).

7.       Setting komunikasi kondusif atau nyaman dan menyenangkan.

 

Strategi komunikasi efektif antara lain:

1.       Menguasai pesan/materi.

2.       Mengenali karakter komunikan/audiens.

3.       Kontak Mata (Eye Contact)

4.       Ekspresi Wajah.

5.       Postur/Gerak Tubuh

6.       Busana yang sesuai dengan suasana.

Dengan demikian, komunikasi efektif itu menyangkut isi dan cara, APA yang dikatakan dan BAGAIMANA mengatakannya

karakteristik dari komunikasi efektif itu sendiri, yang bisa dilihat berikut ini.

1.       Semua informasi bisa didapat

Komunikasi efektif bisa terjadi jika suatu informasi dari seseorang bisa didapat atau diterima seluruhnya oleh lawan bicara. Agar lawan bicara mendapatkan seluruh informasi yang diharapkan oleh sang pembicara, maka sang pembicara harus memaparkan semua dengan jelas dan tepat. Penyampaian pesan yang lengkap bisa meminimalisir salah paham dan mengurangi pertanyaan dari lawan bicara, sehingga komunikasi bisa lancar tanpa hambatan.

2.       Tidak bertele-tele

Selain penyampaian pesan harus lengkap, agar komunikasi efektif bisa terjadi, maka penyampaian pesan itu haruslah tepat sasaran, atau dengan kata lain singkat dan jelas, tanpa bertele-tele. Penyampaian yang singkat dan jelas bisa membuat lawan bicara lebih fokus pada apa yang penting. Sebaliknya, penyampaian pesan yang terlalu bertele-tele akan membuat lawan bicara tak bisa fokus pada apa yang penting dan yang kurang penting.

3.       Tidak ambigu

Ambigu sendiri bisa diartikan sebagai bermakna ganda. Penyampaian yang bermakna ganda bisa membuat lawan bicara salah paham, dan itu bisa menghambat komunikasi terjalin dengan baik. Komunikasi efektif bisa terjadi jika ambiguitas bisa minimalisir, sehingga lawan bicara tidak bingung tentang apa yang ingin disampaikan oleh sang pembicara.

4.       Penggunaan kata yang tepat

Gunakan kata yang tepat dan dimengerti oleh semua orang, jangan menggunakan kata yang hanya dimengerti oleh orang tertentu saja. Dengan menggunakan kata yang jelas dan dimengerti semua orang, salah paham bisa diminimalisir. Sebagai contoh, ketika berbicara dengan orang awam, jangan menggunakan kata-kata ilmiah atau bahkan menggunakan istilah hukum, yang belum tentu dimengerti oleh lawan bicara. Selain itu, gunakan pula kata-kata yang sopan dan tidak menyinggung perasaan lawan bicara.

5.       Peduli dan menghargai orang lain

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bisa terjalin di antara dua belah pihak, bukan sepihak saja. Karena itulah, dalam berkomunikasi, sebaiknya seseorang mempedulikan tentang latar belakang lawan bicaranya, seperti suku, atau agamanya. Jangan sampai lawan bicara merasa tersinggung dengan apa yang dibicarakan, karena hal itu hanya membuat komunikasi jadi sulit terjadi. Setelah semua karakteristik di atas terpenuhi, maka komunikasi bisa lancar dan terjalin efektif.

Setelah mempelajari materi diatas silahkan presensi pada link https://forms.gle/FiT88jh7mPtNiv9V9

Sumber:

https://romeltea.com/pengertian-dan-karakteristik-komunikasi-efektif/

https://dasepsuryanto.com/2019/03/15/karakteristik-komunikasi-

 

 



KEGIATAN EKONOMI (PRODUKSI, DISTRIBUSI, KONSUMSI)

  Tugas IPAS b. Upik Senin 27 mei 2024 Baca dengan seksama rangkuman materi “Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial” berikut. Lalu Jaw...